Total Tayangan Halaman

Selasa, 15 November 2016

Daftar Skuad Real Madrid 2016-2017

Real Madrid musim lalu berhasil memperoleh gelar juara Liga Champions, tim ibukota Spanyol itu pastinya ingin mempertahankan gelar juara dan juga menambah gelar juaranya musim depan. Karena Real Madrid merupakan klub dengan target dan ambisi yang besar.Real Madrid musim ini tidak terlalu aktif dalam bursa transfer musim ini, sejauh ini mereka hanya berhasil mendatangkan kembali Morata dari Juventus.

Daftar Skuad Pemain Terbaru Real Madrid Musim 2016-2017 :

NoNamaKewarganegaraanTanggal Lahir
Kiper
42Alexandro CraninxBelgium21/10/1995
13Kiko CasillaSpain02/10/1986
1Keylor NavasCosta Rica15/12/1986
31Rubén YáñezSpain12/10/1993
Pemain Belakang
34Álvaro TejeroSpain20/07/1996
17ArbeloaSpain17/01/1983
15Dani CarvajalSpain11/01/1992
23DaniloBrazil15/07/1991
32Philipp LienhartAustria11/07/1996
12MarceloBrazil12/05/1988
6NachoSpain18/01/1990
3PepePortugal26/02/1983
4Sergio RamosSpain30/03/1986
2Raphaël VaraneFrance25/04/1993
Pemain Tengah
11Gareth BaleWales16/07/1989
14CasemiroBrazil23/02/1992
22IscoSpain21/04/1992
16Mateo KovačićCroatia06/05/1994
8Toni KroosGermany04/01/1990
33LazoSpain16/02/1996
18Lucas VázquezSpain01/07/1991
28Marcos LlorenteSpain30/01/1995
19Luka ModrićCroatia09/09/1985
27Martin ØdegaardNorway17/12/1998
10James RodríguezColombia12/07/1991
Penyerang
9Karim BenzemaFrance19/12/1987
29Borja MayoralSpain05/04/1997
7Cristiano RonaldoPortugal05/02/1985
Alvaro MorataSpain23/10/1992
MarianoDom. Republic01/08/1993
Pelatih
Zinédine ZidaneFrance23/06/1972
Asisten Pelatih
David BettoniFrance23/11/1971
Pelatih Kiper
Lluís LlopisSpain26/11/1964

Desain Baru Santiago Bernabeu





Real Madrid telah menyiapkan desain baru kandang mereka, Santiago Bernabeu. Stadion keramat Los Blancos tersebut rencananya akan dibangun ulang oleh perusahaan Jerman, Perez ini akan menghabiskan dana sebesar 400 juta Euro.
Perez sendiri mengumumkan bahwa, “Sudah tiba saatnya untuk menyambut tantangan baru. Kami ingin membuat Santiago Bernabeu sebagai stadion terbaik di dunia. Stadion ini akan menjadi ikon, simbol global.”
Renovasi Bernabeu ini akan melengkapi investasi infrastruktur Los Blancos, yang dimulai dari komplek olahraga Valdebebas Ciudad Real Madrid. Sebelumnya, dana sebesar 208 juta Euro sudah dikeluarkan oleh Perez untuk membuat beberapa tambahan di stadion tersebut. Sementara, untuk kompleks Valdebas, akan ada dana sebesar 200 juta Euro lainnya.
Florentino Perez berkeyakinan bahwa kehadiran Nuevo Santiago Bernabeu akan mampu meningkatkan pendapatan tahunan Madrid hingga kisaran 30%. Konstruksinya akan cocok dengan kompetisi yang diarungi oleh Real Madrid sebagai tim nomor satu dunia.
Direncanakan stadion ini akan selesai pada 2017 mendatang. Setengah dari sumber keuangan akan dibebankan pada pihak yang membeli hak nama Bernabeu. Setengahnya dari internal Real Madrid.“Komitmen kami adalah, terus meningkatkan nilai klub. Dari segi ekonomi, kami akan lebih solid. Langkah ini akan membuat kami selalu menjadi yang terdepan. Proyek ini akan mempromosikan citra kami ke seluruh dunia,” papar Perez.
Image result for desain stadion baru real madrid
Image result for new santiago bernabeu

Lirik dan Lagu Hala Madrid

Lirik Lagu Real Madrid, “Hala Madrid y Nada Mas” Anthem baru untuk menyambut kesuksesan meraih La Decima  ini diciptakan oleh seorang penulis lagu kenamaan berdarah Maroko-Swedia, Nadir Khayat atau yang lebih dikenal dengan RedOne. Lagu ini di rekam pada bulan april dan dinyanyikan oleh seluruh skuad Real Madrid termasuk pelatih Carlo Ancelotti.

Berikut, videonya lagunya:


Dan berikut adalah liriknya 
Lirik:

Historia que tú hiciste,
historia por hacer
porque nadie resiste
tus ganas de vencer.

Ya salen las estrellas
mi viejo Chamartín
de lejos y de cerca
nos traes hasta aquí.

Llevo tu camiseta
pegada al corazón,
los días que tú juegas
son todo lo que soy.

Ya corre La Saeta,
ya ataca mi Madrid
soy lucha, soy belleza
el grito que aprendí.

Madrid...
Madrid...
Madrid...
¡HALA MADRID! 
y nada más...
y nada más...
¡HALA MADRID!

Historia que tu hiciste
historia por hacer
porque nadie resiste
tus ganas de vencer

Ya salen las estrellas
mi viejo Chamartín
de lejos y de cerca
nos traes hasta aquí

Madrid...
Madrid...
Madrid...
¡HALA MADRID!
y nada más...
y nada más...
¡HALA MADRID!

Sejarah Real Madrid


Fußball: Das Vereins-Logo von Real Madrid
Sebelum 1897, penduduk Madrid tak mengenal sepak bola. Olahraga ini diperkenalkan sejumlah profesor dan pelajar Institución Libre de Enseñanza, yang mendirikan Football Club Sky tahun 1897. Klub terpecah menjadi dua di tahun 1900,yaitu New Foot-Ball de Madrid dan Club Español de Madrid. Dua tahun kemudian Club Español de Madrid terpecah lagi, dan menghasikan pembentukan Madrid Football Club pada 6 Maret 1902. Setelah tiga tahun berdiri, Madrid FC memenangkan gelar pertamanya dengan mengalahkan Athletic Bilbao di final Piala Spanyol. Klub ini pula yang menjadi pendiri Asosiasi Sepakbola Spanyol pada 4 Januari 1909. Saat itu klub dipimpin Adolfo Meléndez.
Tahun 1920, nama klub akhirnya berubah menjadi Real Madrid oleh Raja Alfonso, yang memberi nama Real, atau Royal, kepada klub itu. Sembilan tahun kemudian liga sepakbola Spanyol pertama didirikan. Si Putih meraih gelar Primera Liga Spanyol pertama tahun 1931, tahun berikut meraihnya lagi, dan menjadi klub pertama yang dua kali berturutan meraih gelar liga. Tahun 1945 Santiago Bernabeu Yeste menjadi presiden. Di masa kepemimpinannya, Stadion Santiago Bernabeu dan Ciudad Deportiva dibangun kembali, setelah rusak pada perang sipil. Tahun 1953, Bernabeu memperkenalkan strategi memboyong pemain berkelas dunia dari luar negeri.
RM_Crest_History
Salah satunya, dan yang paling terkenal, adalah Alfredo di Stéfano. Jadilan Real Madrid klub multinasional pertama di dunia. Tahun 1955, Bernabeu bertemu Bedrignan dan Gusztáv Sebes, dan kemudian membentuk turnamen yang kini bernama Liga Champions. Madrid mendominasi Piala Champions (nama sebelum liga champions) dengan meraih trofi itu tahun 1956 sampai 1960, dan berhak atas trofi original dan hak mengenakan simbol UEFA sebagai penghargaan. Tahun 1966, Madrid memenangkan Piala Champions kali keenam dengan mengalahkan FK Partizan 2-1 di final.
Real Madrid bisa dibilang merupakan tim yang paling sukses di dunia. Bagaimana tidak, berbagai gelar dan raihan jumlah gelar yang diperolehnya mungkin lebih banyak dibandingkan dengan tim-tim lainnya di dunia. Hal tersebut menjadi dasar FIFA menempatkan Real Madrid sebagai klub paling sukses sepanjang abad ke-20 dengan raihan 31 gelar Primera Liga Spanyol, 16 Piala Spanyol, 9 gelar Piala dan Liga Champions, dan 2 trofi Piala UEFA. Madrid merupakan founding member FIFA, pendiri G-14 (organisasi klub-klub terkemuka Eropa yang kini tukar nama menjadi Asosiasi Klub Eropa). Selain sarat akan sejarah, Real Madrid juga terkenal karena kemegahannya dan dihuni oleh pemain-pemain papan atas dunia. History itulah yang benar-benar telah melekat dan menjadikan Real Madrid sebagai klub yang paling glamour di jagad raya ini.
Real Madrid dikenal dengan dua nama sebutan, yakni Los Merengues dan Los Blancos. Namun kedua julukan itu sempat hilang, ketika di tahun 1980-an wartawan Julio César Iglesias mempopulerkan nama La Quinta del Buitre. Namun, di masa kepemimpinan Florentinao Perez (2000-2006), Real Madrid dikenal dengan nama Los Galacticos. La Quinta del Buitre, julukan ini lenyap bersamaan dengan perginya Butragueno, Michel, dan Martin Vasaquez apda era 90an. Julukan Los Galacticos mengacu pada pemain-pemain bintang yang diboyong selama rezim Florentino Perez, seperti Luis Figo, Roberto Carlos, Zinedine Zidane, Ronaldo, David Beckham, serta satu bintang lokal Raul Gonzales.

Profil Real Madrid

Didirikan : 6 Maret 1902
Stadion : Stadion Santiago Bernabéu, Madrid, Spanyol (Kapasitas: 81.254)
Presiden kehormatan : Alfredo Di Stéfano
Presiden : Florentino Pérez
Pelatih kepala :Zinedine Zidane

Direktur: Miguel Pardeza

Klub Spanyol paling sukses ini boleh berbangga dengan berbagai gelar yang pernah diraihnya. Terbanyak menjuarai Primera Liga Spanyol, koleksi sembilan gelar Real Madrid di Liga Champions juga belum tertandingi klub manapun. Jika Madrid di era modern identik dengan Los Galacticos, klub ibukota Spanyol ini ternyata berdiri setelah terinspirasi kaum cendekiawan. Beberapa profesor dan mahasiswa asal Inggris memperkenalkan sepakbola dan Football Club Sky pun berdiri sebagai cikal bakal klub pada 1897. Tiga tahun berselang, klub terpecah menjadi Foot-Ball de Madrid dan Club Español de Madrid. Pada 1902, klub terakhir pecah lagi dan berdirilah Madrid Football Club, yang meraih gelar Copa del Rey 1905 dan turut mendirikan federasi sepakbola Spanyol pada 1909. Barulah pada 1920, klub menggunakan nama Real Madrid yang disematkan Raja Alfonso XIII.
Pada 1929, Madrid ikut memulai liga sepakbola Spanyol bersama sembilan klub lain. Hingga saat ini, bersama Barcelona dan Athletic Bilbao, Los Blancos menjadi klub yang tak pernah terdegradasi dari Primera Liga. Madrid memenangi gelar liga untuk kali pertama pada musim 1931/32. Pada periode ini, Madrid dipimpin presiden Santiago Bernabeu Yeste, yang membangun kembali stadion klub dan Ciudad Deportiva setelah rusak akibat Perang Saudara Spanyol. Awal 1953, Bernabeu mencetuskan ide menggunakan pemain berkelas dunia dari luar negeri. Penyerang kenamaan Argentina, Alfredo di Stefano, didatangkan. Sejarah pun mencatat kejayaan Madrid di Piala Champions sejak kali pertama digulirkan 1956. Madrid menjadi yang terbaik di Eropa selama lima edisi berturut-turut. Gelar keenam sukses diraih pada 1966.
Kejayaan juga terjadi di kancah domestik. Madrid tak tertahankan dengan menjuarai liga delapan kali pada periode 1960-an. Madrid mampu menjaga tradisi menjuarai liga pada setiap dasawarsa hingga terakhir kali melakukannya musim 2007/08. Pada 1980-an, bersama kuintet La Quinta del Buitre; yakni Emilio Butragueno, Manuel Sanchis, Martin Vazquez, Michel, dan Miguel Pardeza; Madrid lima kali berturut-turut menjuarai liga antara 1986 hingga 1990. Namun, mereka harus menunggu lama untuk melanjutkan kejayaan di Eropa. Baru pada 1997/98, 32 tahun setelah gelar terakhir, Madrid sukses menambah koleksi Liga Champions.
Pada dasawarsa 2000-an, kebijakan mengumpulkan pemain bintang, seperti yang pernah dilakukan Bernabeu, dilanjutkan presiden Florentino Perez. Pro dan kontra lahir, tapi Los Merengues tetap akan dikenal sebagai klub para pemain bintang.
Trofi :
La liga (32) : 1931–32, 1932–33, 1953–54, 1954–55, 1956–57, 1957–58, 1960–61, 1961–62, 1962–63, 1963–64, 1964–65, 1966–67, 1967–68, 1968–69, 1971–72, 1974–75, 1975–76, 1977–78, 1978–79, 1979–80, 1985–86, 1986–87, 1987–88, 1988–89, 1989–90, 1994–95, 1996–97, 2000–01, 2002–03, 2006–07, 2007–08, 2011–12
Copa Del Rey (18): 1905, 1906, 1907, 1908, 1917, 1934, 1936, 1946, 1947, 1962, 1970, 1973–74, 1974–75, 1980, 1981–82, 1988–89, 1992–93, 2010–11
Piala Super Spanyol (9) : 1988, 1989 , 1990, 1993, 1997, 2001, 2003, 2008, 2012
Liga Champions Eropa (9) : 1955–56, 1956–57, 1957–58, 1958–59, 1959–60, 1965–66, 1997–98, 1999–2000, 2001–02
Liga Europa (2) : 1984–85, 1985–86
Piala Super UEFA (1): 2002
Piala Intercontinental (3) : : 1960, 1998, 2002
tr

Ultra Sur dan Orgullo Vikingo, suporter fanatik Real Madrid

ult
Kelompok ini berdiri pada tahun 1980-an. Awalnya mereka tertantang oleh militansi Biris North, kelompok suporter garis keras asal Sevilla yang berdiri pada 1975. Sejak awal berdiri Ultras Sur langsung tumbuh menjadi kelompok radikal garis keras dan punya militansi yang luar biasa terhadap Madrid. Kelompok ini menguasai tribun selatan Stadion Santiago Bernabeu.
 
Pada 1992, beberapa tokoh Ultras Sur memisahkan diri dan membentuk kelompok baru lagi. Namanya Orgullo Vikingo dan menguasai tribun sebelah utara. Setelah beberapalama, Orgullo Vikingo meninggalkan tribun utara dan kini berada di tribun Valencia di Santiago Bernabeu.
v
Meski memisahkan diri, prinsip dan filosofo Orgullo Vikingo hampir sama dengan Ultras Sur itu sendiri. Mereka menganut ideologi fasis dan cenderung ke ekstrim. Mereka tidak segan-segan bentrok dengan fans klub lain yang mereka anggap musuh. Berikut adalah profil singkat Ultras Sur dan Orgullo Vikingo.
Fakta Ultras Sur dan Orgullo Vikingo:
Berdiri: 1980 dan 1992
Ideologi: Fasisme dan ekstrim
Sahabat: Brigadas Blanquiazules (Espanyol)
Musuh: Boixos Nois (Barcelona), Frente Atletico (Atletico Madrid), Abertzale Sur (Athletic Bilbao), Pena Mujika (Real Sociedad), Riazor Blues (Deportivo la Coruna)

Sejarah Santiago Bernabeu, Stadion Kebanggan Real Madrid

Perang saudara pecah pada tanggal 18 Juli 1936 dan meninggalkan  Chamartin Tua dalam keadaan rusak. Untuk memperbaiki kerusakan, Real Madrid harus menginvestasikan sejumlah besar dana. Pada bulan Oktober 1939, dibuka kembali tempat ini dengan pertandingan derby pertama setelah perang, di mana Real Madrid menang atas Atletico de Madrid dengan skors 2-1. Semangat para penggemar tidak menurun dengan konflik perang dan penonton memenuhi lapangan tersebut. Setelah beberapa kali renovasi, stadion diperluas untuk total 25.000 kursi, tetapi itu tidak cukup untuk memenuhi permintaan yang besar dari para penggemar.
 
Presiden Real Madrid kala itu, Santiago Bernabéu telah bertahun-tahun bermimpi untuk membangun koliseum baru dan ketika menjadadi presiden pada tahun 1943, mimpi itu menjadi kenyataan. Dia meluncurkan sebuah proyek besar, dengan kapasitas untuk 100.000 penonton. Sebuah stadion yang luar biasa tertulis di halaman sejarah Real Madrid. Chamartin Baru menjadi sebuah lapangan terbaik di Eropa dan salah satu yang paling modern di dunia. Pada kesempatan peresmiannya pada bulan Desember 1947, tim Madrid menang atas tim juara Portugal, Os Belenenses (3-1) menang. Barinaga mencetak gol pertama dan tertulis dalam sejarah skenario ini.

Tahun 1950-an
Renovasi besar pertama terjadi pada tahun 1954. Pada tanggal 19 Juni tahun itu, stadion diperluas untuk mengakomodasi 125.000 penonton. Dengan demikian, coliseum Madrid menjadi stadion terbesar dari semua peserta Piala Eropa baru didirikan.

Pada tanggal 4 Januari 1955, setelah Anggota Majelis Umum Compromisaros, diputuskan bahwa stadion mengadopsi nama yang sekarang untuk menghormati Presiden klub Santiago Bernabéu.

Pada bulan Mei 1957, Real Madrid mengggunakan pencahayaan listrik stadion dalam pertandingan melawan Sport Recife Brasil.

Tahun 1980-an
Perubahan besar berikutnya tidak terjadi sampai awal 1980-an dengan hosting dari Piala Dunia 1982 di Spanyol. Stadion ini harus beradaptasi dengan perubahan zaman dan dengan ini, arsitek Rafael Luis Alemany dan Manuel Salinas disewa untuk proyek renovasi stadion. Mereka adalah anak-anak Luis Alemany Soler Alemany, yang melaksanakan proyek konstruksi asli sebelah Muñoz Monasterio. Pekerjaan berlangsung 16 bulan dan memiliki biaya 704 juta peseta, yang 530 juta dibayar oleh kota Madrid.

Perbaikan mencakup sejumlah poin. Pertama, FIFA memaksa dua-pertiga dari daerah tempat duduk yang akan dibahas. Untuk alasan ini, Real Madrid memasang penutup atap perimeter dari tingkatan pertama dan kedua tempat duduk, kecuali sisi timur. Dengan demikian, kapasitas stadion itu berkurang dari 120.000 sampai 90.800 penonton, 24.550 yang ditutupi oleh atap baru. Proyek ini juga melibatkan renovasi fasad, instalasi tanda-tanda elektronik baru di utara dan berakhir selatan, serta renovasi daerah pers, ruang loker, akses, dan daerah tambahan.

Stadion host empat pertandingan di Piala Dunia: tiga putaran kedua Grup Dua pertandingan (Jerman Barat vs Inggris, Jerman Barat vs Spanyol, dan Spanyol vs Inggris) dan final antara Italia dan Jerman Barat.

Tahun 1990-an
Pada pertengahan 1980-an, UEFA memperkenalkan standar keamanan baru karena meningkatnya kekerasan di stadion Eropa. Stadion dipaksa untuk membuat cara pintas terpisah untuk bagian-bagian stadion yang berbeda dan kursi untuk semua penonton. Pada 1990-an, Santiago Bernabéu mengalami ekspansi besar dan renovasi. Dewan Ramón Mendoza diberikan proyek untuk Gines Navarro Construcciones, SA

Pekerjaan dimulai pada tanggal 7 Februari 1992 dan menyimpulkan pada tanggal 7 Mei 1994 dengan biaya akhir lebih dari 5 miliar pesatas, secara substansial meningkatkan utang klub, tidak memiliki dukungan institusional.

Pekerjaan diakhiri dengan penciptaan sebuah amfiteater di sisi barat dan di yayasan, ditambah dengan bangunan yang ada dengan menggunakan jack hidrolik.

Secara total, 20.200 kursi upgrade yang diinstal, dengan setiap kursi memiliki kemiringan 87 derajat, memastikan pandangan yang sempurna dan kedekatan dengan lapangan. Selain itu, untuk mengakses ring yang baru, masuk empat menara yang didirikan di luar, masing-masing dengan dua tangga dan ramp spiral pusat.

Dengan struktur baru, ketinggian stadion itu meningkat dari 22 m sampai 45 m. Hal ini menyebabkan masalah selama musim dingin, meninggalkan dua pertiga dari bidang bermain di tempat teduh. Kurangnya sinar matahari menyebabkan kerusakan rumput di lapangan. Untuk alasan ini, jaringan pipa polypropylene dipasang di kedalaman 20 cm di bawah lapangan. Pada lebih dari 30 km panjang sistem pipa air panas beredar, menjaga rumput membeku pada suhu dingin.

Juga, karena ketinggian yang berdiri, itu perlu untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan pencahayaan. Atap pelindung ditarik juga dipasang untuk melindungi para fans dari elemen. Setelah renovasi, kapasitas stadion itu 110.000 penonton.

Sudah pada musim panas 1998, dan diketuai oleh Lorenzo Sanz, Santiago Bernabéu mengadopsi pengaturan semua-duduk, membawa kapasitas 75.328 penonton ke.

Tahun 2000-an
Ketika Florentino Pérez menjadi presiden Real Madrid, ia meluncurkan sebuah "master plan" dengan satu tujuan: untuk meningkatkan kenyamanan Santiago Bernabéu dan kualitas fasilitas, dan pendapatan memaksimalkan untuk stadion.

Pérez menginvestasikan 127.000.000 € dalam lima tahun (2001-2006) dengan menambahkan ekspansi ke sisi timur stadion, serta menambahkan façade baru pada Bapa Damien jalan, kostum baru, kotak baru dan daerah VIP, tahap baru untuk menghormati dari sisi timur, daerah baru tekan (juga terletak di sisi timur), sistem audio baru, bar baru, integrasi dari pemanasan dalam berdiri, lift panorama, restoran baru, eskalator dalam akses menara, dan pelaksanaan multiguna Bapa Damien bangunan di jalanan.

Setelah pembesaran sisi timur lateral dan penciptaan galeri baru, kapasitas Santiago Bernabeu 80.354, semua duduk.

Pada tahun 2007, pertandingan ke-1.000 dimainkan di Bernabéu Santiago. Selain itu, revisi terbaru dari UEFA pada 27 Oktober 2007, pada kesempatan pertandingan Liga Champions melawan Olympiakos, menjabat sebagai langkah terakhir untuk memberikan status yang stadion Santiago Bernabéu elit pada 14 November 2007, sebulan sebelum perayaan ulang tahun ke-60 dari pelantikan stadion. UEFA mengumumkan bahwa klub resmi akan mengganti nama stadion Elite.

Pérez mengusulkan pembangunan atap yang bisa dibuka sebelum ia mengundurkan diri pada tahun 2005. Pada tahun 2009, menyusul terpilihnya kembali Perez sebagai presiden klub, diumumkan bahwa konstruksi atap sedang ditunda mungkin karena situasi keuangan klub. Menurut koran olah raga Spanyol Marca, bagaimanapun, Pérez ingin merestrukturisasi Santiago Bernabéu. Menurut surat kabar, arsitek yang bertanggung jawab akan dipilih dari antara daftar arsitek Spanyol Santiago Calatrava dan Pritzker Prize-winner Rafael Moneo, dan Cina-Amerika Ming Pei Ieoh, juga  Pritzker Winner.